Sejarah

Ritual Ulambana adalah sebuah perayaan yang diadopsi oleh Buddhisme Mahayana di Tiongkok dari upacara Zhongyuan yang dilakukan umat Taoisme. Latar belakang yang diambil oleh Buddhisme Mahayana adalah cerita mengenai Buddha Sakyamuni yang menolong salah satu siswanya, yaitu Maudgalyayana, yang hendak menolong ibunya yang terlahir di alam peta. Kisah tersebut tertuang dalam Ullambana sutra.

Ulambana merupakan salah satu hari suci umat Buddhis yang diselenggarakan pada tanggal pertama hingga ke-15 penanggalan Lunar. Pada hari tersebut, para Bhikkhu Sangha sedang menjalankan masa vassa (retret selama Musim Hujan berlangsung). Setelah menjalankan masa tersebut, banyak bhikku yang mengalami peningkatan dalam kehidupan spiritualnya sehingga menjadi “lahan subur” untuk menanam kebajikan. Para umat Buddha yang memberikan persembahan kepada mereka akan memperoleh karma baik amat besar. Umat juga bisa melimpahkan jasa kebajikan yang diperoleh dari persembahan tersebut untuk roh leluhur mereka serta makhluk-makhluk yang menderita di alam peta (alam hantu kelaparan).

Makna Ulambana

Bagi umat Buddha, ritual Ulambana merupakan hari di mana semua anak-anak mempraktikkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orang tua dan leluhur yang telah meninggal dunia pada kehidupan ini, serta orang tua pada masa lampau (kehidupan sebelum tumimbal lahir yang sekarang).